Tiga Harta Karun Kopontren

Koperasi pondok pesantren Al-Munawwir (KOPONTREN) merupakan salah satu lembaga usaha penunjang kebutuhan santri dan masyarakat baik kebutuhan jasmaniah maupun rohaniah. Menurut ketua Kopontren sendiri, pelopor pertama usaha ini adalah Mbah Warson yang kemudian di sosialisasikan kepada santri dan masyarakat. Karena pada saat itu Mbah Munawwir merupakan pengurus pondok pesantren, maka beliau harus meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Mbah Munawwir, hingga pada akhirnya usulan pun disetujui pada tahun 1983 dengan sangat sederhana.Seiring dengan perolehan status badan hokum pada tahun 1995, kopontren Al-Munawwir semakin menunjukan perkembangannya. Seperti dengan bertambahnya unit usaha yang juga merupakan Tiga Harta Karun yang harus kita jaga dan juga kita kembangkan, yaitu:

1.Mini Market

Dimulai dengan toko klontong, sebatas melayani kebutuhan santri sehari-hari. Kemudian diganti dengan istilah Warung Serba Ada (WASERBA), barang yang disediakan memang lebih lengkap dari sebelumnya, namun system pengelolaanya masih manual. Setelah tahun 2000 Waserba Al-munawwir dipercaya kopontren pengelola program JKN (Jaring Kedai Nusantara) dan pada tahun 2006 waserba dipercaya sebagai penglola program SME’sco Mart dari Kementrian Koperasi dan UKM. Setelah berakhirnya kontrak dengan SME’sco Mart, pada bulan April tahun 2012 WASERBA bekerjasama dengan pengelola jasa ritel modern dibawah naungan dekopin yang bernama Co-op Mart Manajemen (CMM).Lantas apa yang membedakan antara mini market Al-Munawwir dengan Mini market yang lain?. “salah satunya adalah adanya pin khusus anggota. Bagi pelanggan yang menjadi anggota Kopontren, akan mendapatkan pin yang digunakan untuk program Simpanan Hasil Usaha (SHU). Program ini merupakan sistem usaha bagi hasil yang diberikan Kopontren kepada anggota kopontren, semakin mereka sering berbelanja di Kopontren Al-Munawwir semakin besar SHU yang akan mereka dapatkan akhir tahun nanti. Selain itu dengn adanya pin anggota juga bias menabung ke bendahara kopontren yang kapan saja bisa diambil” Jelas salah satu pengurus.
2.Toko buku/kitab
Di dalam toko buku/kitab ini terdapat berbagai jenis kitab, seperti menara kudus ( Magelang). Adapun jenis-jenis kitab yang dibuat di pondok Al-Munawwir sendiri contohnya, Kamus besal Al-Munawwir, Shorof, Hajjah Mbah Ali, dan kitab-kitab karangan Mbah Zainal Muanawwir, seperti kitab Imsak, Tasikh, Mukhtatofat, dan furuq
3.Warpostel
WARPOSTEL adalah salah satu unit usaha dari kopontren yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang, ataupun surat menyurat. Unit ini menjembatani masyarakat khususnya para santri untuk berkomunikasi dan juga sangat efektif bagi pemenuhan kebutuhan santri yang mayoritas bermukim di luar kota. 
Harapannya kedepan adalah para santri bisa memanfaatkan tiga harta karun yang kita punya ini, dengan menerapkan semboyan dari kita, oleh kita, untuk kita. Agar nantinya kopontren bisa lebih mengembangkan unit usahanya di bidang yang lebih banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya para santri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar